Senin, 05 Januari 2015

Aji Dwinurhadi

PILIHAN BERBAHASA PADA MASYARAKAT DWIBAHASA
AJI DWINURHADI
PENDIDIKAN BAHASA JERMAN, FPBS, UNIVERSITAS PENDIDIDKAN INDONESIA

ABSTRAK
Dikalangan masyarakat yang menguasai lebih dari satu bahasa,alih kode dan campur kode hal yang sangat biasa. Hal ini dilaksanakan bila pembicara memiliki alasan yang cukup kuat untuk beralih dari satu bahasa ke bahasa lain. Alasan itu antara lain, pembicara perlu memberi komentar, sebagian pendengar perlu penjelasan dalam bahasa tertentu, atau karena pergantian suasan batin.
Interaksi yang melibatkan keanekaragaman bahsa sering mengakibatkan adanya pemilihan bahasa yang akan digunakan. Proses menentukan bahasa mana yang akan digunakan pada peristiwa komunikasi tidak selalu mencapai kesepakatan. Kadang-kadang kedua pembicara bertahan dengan masing-masing bahasanya yang digunakan , yang paling penting bahasa tersebut mudah dipahami dan dimengerti oleh mereka. Proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.

1.     Pendahuluan
Bahasa merupakan kode yang paling tepat digunakan dalam tindak komunikasi. Ia memainkan peranan yang sangat penting dan merupakan kebutuhan yang sangat mendesak dalam kehidupan bermasyarakat. Tanpa bahasa kehidupan manusia tidak akan bermakna sama sekali. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dengan latar belakang yang berbeda dalam tindak berkomunikasi sering kita jumpai adanya pergantian pemikiran bahasa.

2.     Alih Kode dan Campur Kode
Alih kode dan campur kode adalah hal yang biasa di kalangan masyarakat dwibahasa atau dikalangan yang menguasai bahasa lebih dari satu.
Alih kode biasanya terjadi apabila pembicara memiliki alasan untuk beralih dari bahsa satu ke bahasa lain. Alasan itu antara lain, pembicaramerasa perlu memberikan komentar atau sebagian pendengar perlu oenjelasan tertentu untuk memahami apa yang dibicarakan
Campur kode. Peralihan ini biasanya hanya satu kalimat. Misalnya seseoramg yang berbicara menggunakan bahasa Indonesia sesekali diselingi oleh bahasa Sunda ataupun lainnya.



3.     Masyarakat Dwibahasa dan Dwibahasawan Perorangan
Dalam suatu masyarakat yang terdiri atas kelompok etnik yang masing-masing memiliki bahsa dan budaya antara yang satu dengan yang lain, para anggota masyarakat itu akan saling belajar bahasa dan budaya kelompok masyarakatnya disamping menguasai bahasa dan budayanya sendiri.
Diamping masyarakat dwibahasa ada juga anggota masyarakat yang secara individu menguasai lebih dari satu bahasa. Individu seperti itu disebut dwibahasawan. Tingkat penguasaan bahasa yang ssatu boleh berbeda dengan yang lainnya. Di Indonesia misalnya, seorang guru bahasa Inggris seharusnya mampu menguasai bahasa Inggris, tetapi tetap saja tidak sesempurna penutur aslinya dari London.
Belajar bahasa bukanlah hal yang mudah,karena memerlukan ketekunan, kesabaran, keuletan, dan juga sedikit bakat. Oleh karena itu bila seseorang dapt menguasai lebih dari satu bahasa tentu ia memiliki sifat-sifat yang baik itu lebih daripada seseorang yang hanya menguasai satu bahasa saja.



4.     Proses Komunikasi Interpersonal
Dalam komunikasi sosial, interaksi yang melibatkan keanekaragaman sering mengakibatkan adanya pemilihan bahasa yang akan digunakan. Kadang-kadang komunikasi juga dihadapkan pada distribusi bahasa, perbedaan dialek dan masalah-masalah lain yang timbul akibat adanya interaksi antar individu. Jika demikaian secara tidak disadari akan timbul kespakatan bahsa yang digunakan dalam berbicara.



5.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pemilihan Bahasa dalam Komunikasi
Dalam proses ilihan berbahasa dalam komunikasi dipengaruhi dua faktor, yakni umum dan faktor khusus. Secara umum faktor yang paling berpengaruh adalah lamanya serta kebersamaan.
Faktor-faktor khusus juga berpengaruh terhadap tercapainya interaksi bahasa. Faktor-faktor tersebut diantaranya ialah situasi, lokasi, topik, pembicaraan, dan bahasa yang digunakan masyarakat tersebut



6.     Penutup
Proses pemilihan berbahasa dalam komunikasi pada dasarnya berhubungan langsung dengan peristiwa hubungan interpesonal. Dalam hubungan interpersonal mencakup tiga tahap yakni, pembentukan hubungan, peneguhan hubungan, dan pemutusan hubungan. Proses ini juga banyak dipengaruhi faktor-faktor yang melatarbelakangi peristiwa berbicara antara alin, faktor khusus dan faktor umum








DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Totok Wahyu. 1996. “Interaksi Komunikasi dalam Negosiasi Pilihan Berbahasa pada Masyarakat”. Prasasti. Surabaya.

Pateda, Mansur. 1987. Sosiolinguistik. Bandung : Penerbit Angkasa

Rahmat. Jalaludin. 1992. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar