PILIHAN BERBAHASA PADA MASYARAKAT DWIBAHASA
AJI DWINURHADI
PENDIDIKAN
BAHASA JERMAN, FPBS, UNIVERSITAS PENDIDIDKAN INDONESIA
ABSTRAK
Dikalangan masyarakat yang menguasai
lebih dari satu bahasa,alih kode dan campur kode hal yang sangat biasa. Hal ini
dilaksanakan bila pembicara memiliki alasan yang cukup kuat untuk beralih dari
satu bahasa ke bahasa lain. Alasan itu antara lain, pembicara perlu memberi
komentar, sebagian pendengar perlu penjelasan dalam bahasa tertentu, atau
karena pergantian suasan batin.
Interaksi yang melibatkan keanekaragaman
bahsa sering mengakibatkan adanya pemilihan bahasa yang akan digunakan. Proses
menentukan bahasa mana yang akan digunakan pada peristiwa komunikasi tidak
selalu mencapai kesepakatan. Kadang-kadang kedua pembicara bertahan dengan
masing-masing bahasanya yang digunakan , yang paling penting bahasa tersebut
mudah dipahami dan dimengerti oleh mereka. Proses ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor.
1.
Pendahuluan
Bahasa
merupakan kode yang paling tepat digunakan dalam tindak komunikasi. Ia
memainkan peranan yang sangat penting dan merupakan kebutuhan yang sangat
mendesak dalam kehidupan bermasyarakat. Tanpa bahasa kehidupan manusia tidak
akan bermakna sama sekali. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia yang terdiri
dari berbagai macam suku bangsa dengan latar belakang yang berbeda dalam tindak
berkomunikasi sering kita jumpai adanya pergantian pemikiran bahasa.
2. Alih Kode dan Campur Kode
Alih
kode dan campur kode adalah hal yang biasa di kalangan masyarakat dwibahasa
atau dikalangan yang menguasai bahasa lebih dari satu.
Alih kode biasanya
terjadi apabila pembicara memiliki alasan untuk beralih dari bahsa satu ke
bahasa lain. Alasan itu antara lain, pembicaramerasa perlu memberikan komentar
atau sebagian pendengar perlu oenjelasan tertentu untuk memahami apa yang
dibicarakan
Campur kode. Peralihan ini
biasanya hanya satu kalimat. Misalnya seseoramg yang berbicara menggunakan
bahasa Indonesia sesekali diselingi oleh bahasa Sunda ataupun lainnya.
3. Masyarakat Dwibahasa dan Dwibahasawan
Perorangan
Dalam
suatu masyarakat yang terdiri atas kelompok etnik yang masing-masing memiliki
bahsa dan budaya antara yang satu dengan yang lain, para anggota masyarakat itu
akan saling belajar bahasa dan budaya kelompok masyarakatnya disamping
menguasai bahasa dan budayanya sendiri.
Diamping
masyarakat dwibahasa ada juga anggota masyarakat yang secara individu menguasai
lebih dari satu bahasa. Individu seperti itu disebut dwibahasawan. Tingkat
penguasaan bahasa yang ssatu boleh berbeda dengan yang lainnya. Di Indonesia
misalnya, seorang guru bahasa Inggris seharusnya mampu menguasai bahasa
Inggris, tetapi tetap saja tidak sesempurna penutur aslinya dari London.
Belajar
bahasa bukanlah hal yang mudah,karena memerlukan ketekunan, kesabaran, keuletan,
dan juga sedikit bakat. Oleh karena itu bila seseorang dapt menguasai lebih
dari satu bahasa tentu ia memiliki sifat-sifat yang baik itu lebih daripada
seseorang yang hanya menguasai satu bahasa saja.
4. Proses Komunikasi Interpersonal
Dalam
komunikasi sosial, interaksi yang melibatkan keanekaragaman sering
mengakibatkan adanya pemilihan bahasa yang akan digunakan. Kadang-kadang
komunikasi juga dihadapkan pada distribusi bahasa, perbedaan dialek dan
masalah-masalah lain yang timbul akibat adanya interaksi antar individu. Jika
demikaian secara tidak disadari akan timbul kespakatan bahsa yang digunakan
dalam berbicara.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses
Pemilihan Bahasa dalam Komunikasi
Dalam proses
ilihan berbahasa dalam komunikasi dipengaruhi dua faktor, yakni umum dan faktor
khusus. Secara umum faktor yang paling berpengaruh adalah lamanya serta
kebersamaan.
Faktor-faktor khusus juga
berpengaruh terhadap tercapainya interaksi bahasa. Faktor-faktor tersebut
diantaranya ialah situasi, lokasi, topik, pembicaraan, dan bahasa yang
digunakan masyarakat tersebut
6. Penutup
Proses pemilihan
berbahasa dalam komunikasi pada dasarnya berhubungan langsung dengan peristiwa
hubungan interpesonal. Dalam hubungan interpersonal mencakup tiga tahap yakni, pembentukan
hubungan, peneguhan hubungan, dan pemutusan hubungan. Proses ini juga banyak
dipengaruhi faktor-faktor yang melatarbelakangi peristiwa berbicara antara
alin, faktor khusus dan faktor umum
DAFTAR
PUSTAKA
Abadi, Totok
Wahyu. 1996. “Interaksi Komunikasi dalam Negosiasi Pilihan Berbahasa pada
Masyarakat”. Prasasti. Surabaya.
Pateda, Mansur. 1987. Sosiolinguistik. Bandung : Penerbit
Angkasa
Rahmat. Jalaludin. 1992. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar