PENGARUH
BAHASA BELANDA TERHADAP BAHASA INDONESIA
Ilham Taufiq
Abstrak
Bahasa Belanda digunakan sebagai sebuah bahasa resmi di Nusantara, ketika Belanda
menjajah sebagian wilayah kepulauan ini. Bahasa Belanda bukan merupakan bahasa
resmi lagi sejak Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942. Namun
setelah Indonesia merdeka (lebih tepatnya setelah sumpah pemuda disahkan)
bahasa Indonesia resmi menjadi satu-satunya bahasa persatuan di seluruh wilayah
NKRI. Sebagai mana bahasa-bahasa di dunia, bahasa Indonesia tentu mempunyai
banyak kata serapan dari berbagai bahasa baik itu bahasa asing maupun bahasa
daerah, namun dalam tulisan ini penulis ingin lebih membahas tentang pengaruh
Bahasa Belanda terhadap Bahasa Indonesia karena menarik untuk dibahas.
Kata Kunci: Bahasa
Belanda, Bahasa Indonesia, Kata Serapan
Pendahuluan
Bahasa Belanda adalah sebuah bahasa Jermanik Barat yang
dituturkan oleh 20 juta jiwa di seluruh dunia. Dalam bahasa Belanda, bahasa ini
disebut het Nederlands atau de
Nederlandse Taal. Dalam Bahasa Inggris disebut Dutch atau the
Dutch Language. Belanda telah menjajah Indonesia selama lebih kurang 350 tahun, tentunya
banyak sekali pengaruh terhadap kedua belah pihak yaitu salah satunya adalah
mengenai kebahasaan, sebelum adanya EYD Indonesia masih memakai ejaan lama
(ejaan Van Ophuysen), kata-kata pun banyak yang saling serap antara bahasa
Indonesia dan Belanda.
Bukan artinya setelah kemerdekaan Indonesia, bahasa Belanda
tidak digunakan lagi. Bahasa Belanda merupakan sebuah bahasa sumber atau
referensi yang sangat penting di Indonesia; beberapa dokumen pemerintahan
penting dalam bahasa ini masih tetap berlaku secara resmi. Sebagai bahasa
perdagangan, bahasa Belanda juga cukup penting, meski bahasa Inggris tentu jauh
lebih penting.
Namun para penutur fasih bahasa ini
sekarang umumnya hanyalah orang-orang tua saja, terutama di Jawa dan Bali.
Mereka pernah mempelajari bahasa ini di sekolah dan masih menggunakannya,
terutama pada reuni atau untuk bercakap-cakap dengan para wisatawan.
Setelah kemerdekaan Indonesia, masih
banyak yang menuturkan bahasa Belanda di Indonesia. Jika seseorang bisa
berbahasa Belanda, maka di beberapa tempat, ini artinya ia mengecap pendidikan
yang baik.
Setelah Agresi Militer Belanda, orang Indonesia menentang Belanda dengan
sengit. Namun masih banyak yang dengan hormat memandang bahasa Belanda. Juga
Presiden Soekarno, sang presiden pertama dan
proklamator Republik Indonesia tetap menggunakan bahasa Belanda dan membaca
buku-buku Belanda. Soekarno pernah berkata bahwa dia berpikir dalam bahasa
Belanda, mimpi dalam bahasa Belanda, berdoa dalam hati dalam bahasa Belanda,
dan mengumpat juga dalam bahasa Belanda.
Pembahasan
Selain mempengaruhi bahasa Indonesia, bahasa
Belanda juga mempengaruhi bahasa-bahasa daerah seperti bahasa Sunda dan Jawa serta bahasa-bahasa Nusantara lainnya. Kata-kata pinjaman dalam bahasa Indonesia antara lain adalah:
·
Knalpot, bekleding, vermaak,
achteruit, absurd, afdruk, belasting, bestek, bom, bretel, debat, degen, drama,
elan, fabel, flop, fotomodel, fraude, garasi, giro, gratis, handel, harem,
hutspot, inklaring, jas, kabinet, kanker, kansel, krat, lading, loket, marmer,
masker, matras, mondeling, nota, oma, onderneming, opa, pan, pater, punt,
rekening, rimpel, salaris, seks, sigaret, skelet, spoor, tank, testikel, tol,
urine, vla, wastafel, wortel.
Namun beberapa kata-kata memang tidak digunakan lagi. Kata hutspot tidak
banyak lagi dipergunakan, dan kata sigaret sudah diganti
dengan kata rokok. Ironisnya kata terakhir ini juga berasal dari
bahasa Belanda roken.
Selain itu ada pula beberapa kata
yang dieja lain namun pelafalannya masih sama atau mirip dalam bahasa Belanda:
·
adopsi, apel, asprak, bagasi, bandit,
baterai, bioskop, debil, demisioner, duane, ekonomi, energi, ereksi, finansiil,
frustrasi, garansi, generasi, granat, higiene, ideologi, imbesil, impoten,
inflasi, jenewer, kampiun, kantor, kardiolog, kartu, kastrasi, kelom, kondom,
korting, kristen, kuitansi, langsam, losion, makelar, marsepen, menstruasi,
monarki, opas, operasi, overproduksi, panekuk, parlemen, pesimis, polisi,
resesi, revolusi, segregasi, sigar, sirop, setrup, skorsing, selop, spanduk,
tabu, taksi, tanpasta, toleran, vegetarir, verkoper, verplehster, wanprestasi.
Setelah kemerdekaan Indonesia,
beberapa kata ini berubah. Misalkan kata universitet dan kwalitet diganti
dengan universitas dan kualitas, sehingga ciri
khas Belandanya, menjadi berkurang.
Beberapa kata-kata kelihatan memang
diambil dari bahasa Belanda. Beberapa contoh dengan ejaannya dalam bahasa
Belanda:
·
abésé (alfabet), air ledeng
(leidingwater), arbai (aardbei), ateret (achteruit), besenegeng (bezuiniging),
buku (boek), dasi (stropdas), dopercis (doperwten), dus (douche), efisen
(efficiënt),amplop (enveloppe), fakultas kedokteran (medische faculteit), gaji
(gage), gemente (gemeente), hasyis (hasjies), hopagen (hoofdagent), insinyur
(ingenieur), interpiu (interview), kakus (kakhuis), keker (verrekijker),
keroket (kroket), klep knalpot (uitlaatklep), komunis (communist), kopor
(koffer), koterek (kurketrekker), lengseng (lezing), masase (massage), netral
(neutraal), om (oom), ongkos (onkosten), otobus (autobus), pakansi (vakantie),
pasasi (passage), pipa (pijp), puisi (poëzie), rebewes (rijbewijs), sakelek
(zakelijk), stasiun (station), teh (thee), wese (wc), zeni (genie).
Yang menarik
adalah sering juga terjadi pergeseran makna dari bahasa asli. Dalam bahasa
Belanda rentenieren berarti hidup dari bunga tabungan,
tidak perlu bekerja lagi. Sementara itu, bagi Indonesia, seorang rentenir
adalah lintah darah.
Pergeseran makna
juga terjadi pada kata-kata bahasa Indonesia yang masuk bahasa Belanda.
Misalnya, kata toko. Ik heb mijn eigen toko bukan berarti saya punya toko sendiri,
melainkan saya punya tanggung jawab sendiri. Jadi toko yang harfiah berubah
menjadi toko yang kiasan ketika masuk bahasa Belanda.
Demikian juga
kata bagian. Dat is mijn pakkiaan niet bukan berarti itu bukan bagianku,
melainkan itu bukan tanggung jawabku. Di sini kita lihat bagaimana bagian
mengalami dua kali perubahan. Pertama, perubahan ejaan (menjadi pakkiaan), dan
kedua, berubah makna menjadi kiasan.
Tentu saja ada
kata-kata bahasa Indonesia yang tidak berubah makna. Contohnya, ik voel me senang hier,
artinya saya senang atau kerasan di sini. Kemudian hij is een pientere jongen juga tetap berarti dia anak pintar. Een meisje uit de dessa,
gadis desa: dengan perubahan kecil, desa dieja dengan dua huruf s. Zij zit nog te piekeren juga berarti ia tetap memikirkannya.
Kata-kata
Indonesia yang paling banyak masuk bahasa Belanda berkisar di bidang kuliner.
Patut ditegaskan orang Belanda berhubungan dengan bahasa Indonesia ketika masih
dalam ejaan Van Ophuysen, sudah kita tinggalkan sejak 1952. Jadi orang Belanda
mengenal kroepoek, atjar, ajam boemboe bali,
nassie, tahoe teloer, dan seterusnya. Dan
memang di semua negara Eropa, hanya di Belanda terdapat begitu banyak restoran,
rumah makan, dan waroeng Indisch.
Dulu kita masih
bicara tentang barang tidak bergerak (dari onroerend goed), sekarang sudah
kita gunakanproperti. Dulu korting, sekarang diskon. Jelas
pengaruh bahasa Inggris. Mungkin inilah yang disebut perkembangan zaman, tapi
pengaruh bahasa Belanda makin kabur. Inilah masalahnya. Indonesia merdeka dari
Belanda, mungkinkah menghapus sisa-sisa Belanda dari bahasa kita?
Daftar Pustaka
Wikipedia. (2014). Bahasa Belanda di Indonesia. [online].
Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Belanda_di_Indonesia.
[7 Juli 2014]
_______. (2010). Saling serap Indonesia-Belanda. [online].
Tersedia: http://rubrikbahasa.wordpress.com/2010/03/01/saling-serap-indonesia-belanda/.
[1 Maret 2010]
Aziz, Firman.(2014).Praktis Berbahasa Indonesia di Perguruan
Tinggi.Bandung:Asasupi
Universitas Pendidikan Indonesia. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI
Rusyana, Y. 1984. Bahasa dan
Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV Diponegoro.
Syamsuddin,
AR dan Damaianti, V.S. 2006. Metode
Penelitian Pendidikan Bahasa.
Badudu, J.S.(1985).Cakrawala
Bahasa Indonesia I.Jakarta:Gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar