Selasa, 06 Januari 2015

Ilham Taufiq

PENGARUH BAHASA BELANDA TERHADAP BAHASA INDONESIA
Ilham Taufiq

Abstrak
Bahasa Belanda digunakan sebagai sebuah bahasa resmi di Nusantara, ketika Belanda menjajah sebagian wilayah kepulauan ini. Bahasa Belanda bukan merupakan bahasa resmi lagi sejak Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942.  Namun setelah Indonesia merdeka (lebih tepatnya setelah sumpah pemuda disahkan) bahasa Indonesia resmi menjadi satu-satunya bahasa persatuan di seluruh wilayah NKRI. Sebagai mana bahasa-bahasa di dunia, bahasa Indonesia tentu mempunyai banyak kata serapan dari berbagai bahasa baik itu bahasa asing maupun bahasa daerah, namun dalam tulisan ini penulis ingin lebih membahas tentang pengaruh Bahasa Belanda terhadap Bahasa Indonesia karena menarik untuk dibahas.
Kata Kunci: Bahasa Belanda, Bahasa Indonesia, Kata Serapan

Pendahuluan
Bahasa Belanda adalah sebuah bahasa Jermanik Barat yang dituturkan oleh 20 juta jiwa di seluruh dunia. Dalam bahasa Belanda, bahasa ini disebut het Nederlands atau de Nederlandse Taal. Dalam Bahasa Inggris disebut Dutch atau the Dutch Language. Belanda telah menjajah Indonesia selama lebih kurang 350 tahun, tentunya banyak sekali pengaruh terhadap kedua belah pihak yaitu salah satunya adalah mengenai kebahasaan, sebelum adanya EYD Indonesia masih memakai ejaan lama (ejaan Van Ophuysen), kata-kata pun banyak yang saling serap antara bahasa Indonesia dan Belanda.
Bukan artinya setelah kemerdekaan Indonesia, bahasa Belanda tidak digunakan lagi. Bahasa Belanda merupakan sebuah bahasa sumber atau referensi yang sangat penting di Indonesia; beberapa dokumen pemerintahan penting dalam bahasa ini masih tetap berlaku secara resmi. Sebagai bahasa perdagangan, bahasa Belanda juga cukup penting, meski bahasa Inggris tentu jauh lebih penting.
Namun para penutur fasih bahasa ini sekarang umumnya hanyalah orang-orang tua saja, terutama di Jawa dan Bali. Mereka pernah mempelajari bahasa ini di sekolah dan masih menggunakannya, terutama pada reuni atau untuk bercakap-cakap dengan para wisatawan.
Setelah kemerdekaan Indonesia, masih banyak yang menuturkan bahasa Belanda di Indonesia. Jika seseorang bisa berbahasa Belanda, maka di beberapa tempat, ini artinya ia mengecap pendidikan yang baik.
Setelah Agresi Militer Belanda, orang Indonesia menentang Belanda dengan sengit. Namun masih banyak yang dengan hormat memandang bahasa Belanda. Juga Presiden Soekarno, sang presiden pertama dan proklamator Republik Indonesia tetap menggunakan bahasa Belanda dan membaca buku-buku Belanda. Soekarno pernah berkata bahwa dia berpikir dalam bahasa Belanda, mimpi dalam bahasa Belanda, berdoa dalam hati dalam bahasa Belanda, dan mengumpat juga dalam bahasa Belanda.

Pembahasan
Selain mempengaruhi bahasa Indonesia, bahasa Belanda juga mempengaruhi bahasa-bahasa daerah seperti bahasa Sunda dan Jawa serta bahasa-bahasa Nusantara lainnya. Kata-kata pinjaman dalam bahasa Indonesia antara lain adalah:
·         Knalpot, bekleding, vermaak, achteruit, absurd, afdruk, belasting, bestek, bom, bretel, debat, degen, drama, elan, fabel, flop, fotomodel, fraude, garasi, giro, gratis, handel, harem, hutspot, inklaring, jas, kabinet, kanker, kansel, krat, lading, loket, marmer, masker, matras, mondeling, nota, oma, onderneming, opa, pan, pater, punt, rekening, rimpel, salaris, seks, sigaret, skelet, spoor, tank, testikel, tol, urine, vla, wastafel, wortel.
Namun beberapa kata-kata memang tidak digunakan lagi. Kata hutspot tidak banyak lagi dipergunakan, dan kata sigaret sudah diganti dengan kata rokok. Ironisnya kata terakhir ini juga berasal dari bahasa Belanda roken.
Selain itu ada pula beberapa kata yang dieja lain namun pelafalannya masih sama atau mirip dalam bahasa Belanda:
·         adopsi, apel, asprak, bagasi, bandit, baterai, bioskop, debil, demisioner, duane, ekonomi, energi, ereksi, finansiil, frustrasi, garansi, generasi, granat, higiene, ideologi, imbesil, impoten, inflasi, jenewer, kampiun, kantor, kardiolog, kartu, kastrasi, kelom, kondom, korting, kristen, kuitansi, langsam, losion, makelar, marsepen, menstruasi, monarki, opas, operasi, overproduksi, panekuk, parlemen, pesimis, polisi, resesi, revolusi, segregasi, sigar, sirop, setrup, skorsing, selop, spanduk, tabu, taksi, tanpasta, toleran, vegetarir, verkoper, verplehster, wanprestasi.
Setelah kemerdekaan Indonesia, beberapa kata ini berubah. Misalkan kata universitet dan kwalitet diganti dengan universitas dan kualitas, sehingga ciri khas Belandanya, menjadi berkurang.
Beberapa kata-kata kelihatan memang diambil dari bahasa Belanda. Beberapa contoh dengan ejaannya dalam bahasa Belanda:
·        abésé (alfabet), air ledeng (leidingwater), arbai (aardbei), ateret (achteruit), besenegeng (bezuiniging), buku (boek), dasi (stropdas), dopercis (doperwten), dus (douche), efisen (efficiënt),amplop (enveloppe), fakultas kedokteran (medische faculteit), gaji (gage), gemente (gemeente), hasyis (hasjies), hopagen (hoofdagent), insinyur (ingenieur), interpiu (interview), kakus (kakhuis), keker (verrekijker), keroket (kroket), klep knalpot (uitlaatklep), komunis (communist), kopor (koffer), koterek (kurketrekker), lengseng (lezing), masase (massage), netral (neutraal), om (oom), ongkos (onkosten), otobus (autobus), pakansi (vakantie), pasasi (passage), pipa (pijp), puisi (poëzie), rebewes (rijbewijs), sakelek (zakelijk), stasiun (station), teh (thee), wese (wc), zeni (genie).
Yang menarik adalah sering juga terjadi pergeseran makna dari bahasa asli. Dalam bahasa Belanda rentenieren berarti hidup dari bunga tabungan, tidak perlu bekerja lagi. Sementara itu, bagi Indonesia, seorang rentenir adalah lintah darah.
Pergeseran makna juga terjadi pada kata-kata bahasa Indonesia yang masuk bahasa Belanda. Misalnya, kata toko. Ik heb mijn eigen toko bukan berarti saya punya toko sendiri, melainkan saya punya tanggung jawab sendiri. Jadi toko yang harfiah berubah menjadi toko yang kiasan ketika masuk bahasa Belanda.
Demikian juga kata bagian. Dat is mijn pakkiaan niet bukan berarti itu bukan bagianku, melainkan itu bukan tanggung jawabku. Di sini kita lihat bagaimana bagian mengalami dua kali perubahan. Pertama, perubahan ejaan (menjadi pakkiaan), dan kedua, berubah makna menjadi kiasan.
Tentu saja ada kata-kata bahasa Indonesia yang tidak berubah makna. Contohnya, ik voel me senang hier, artinya saya senang atau kerasan di sini. Kemudian hij is een pientere jongen juga tetap berarti dia anak pintar. Een meisje uit de dessa, gadis desa: dengan perubahan kecil, desa dieja dengan dua huruf s. Zij zit nog te piekeren juga berarti ia tetap memikirkannya.
Kata-kata Indonesia yang paling banyak masuk bahasa Belanda berkisar di bidang kuliner. Patut ditegaskan orang Belanda berhubungan dengan bahasa Indonesia ketika masih dalam ejaan Van Ophuysen, sudah kita tinggalkan sejak 1952. Jadi orang Belanda mengenal kroepoek, atjar, ajam boemboe bali, nassie, tahoe teloer, dan seterusnya. Dan memang di semua negara Eropa, hanya di Belanda terdapat begitu banyak restoran, rumah makan, dan waroeng Indisch.
Dulu kita masih bicara tentang barang tidak bergerak (dari onroerend goed), sekarang sudah kita gunakanproperti. Dulu korting, sekarang diskon. Jelas pengaruh bahasa Inggris. Mungkin inilah yang disebut perkembangan zaman, tapi pengaruh bahasa Belanda makin kabur. Inilah masalahnya. Indonesia merdeka dari Belanda, mungkinkah menghapus sisa-sisa Belanda dari bahasa kita?





Daftar Pustaka
Wikipedia. (2014). Bahasa Belanda di Indonesia. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Belanda_di_Indonesia. [7 Juli 2014]
_______. (2010). Saling serap Indonesia-Belanda. [online]. Tersedia: http://rubrikbahasa.wordpress.com/2010/03/01/saling-serap-indonesia-belanda/. [1 Maret 2010]
Aziz, Firman.(2014).Praktis Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.Bandung:Asasupi
Universitas Pendidikan Indonesia. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI
Rusyana, Y. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV Diponegoro.
Syamsuddin, AR dan Damaianti, V.S. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. 

Badudu, J.S.(1985).Cakrawala Bahasa Indonesia I.Jakarta:Gramedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar