Senin, 05 Januari 2015

Siti Umayroh

PENGARUH BAHASA JOROK & KOTOR TERHADAP PERILAKU ANAK USIA DINI
Siti Umayroh
Universitas Pendidikan Indonesia


Abstrak:Anak merupakan wujud dari kepolosan dunia. Anak juga merupakan generasi penerus suatu bangsa. Bahasa anak dapat mencerminkan kepribadian bangsa. Namun bagaimana jika bahasa yang digunakan bukan bahasa yang laik, dan malah sebaliknya? Jurnal ini akan membahas mengenai (1) Pengaruh bahasa jorok terhadap prilaku anak usia dini, dan (2) Upaya yang seharusnya dilakukan untuk mencegah dan memperbaiki kesalahan penggunaan bahasa pada anak.Dalam jurnal ini juga menggunakan landasan teori Behaviorisme, salah satu teori berkenaan dengan psikologi seseorang yang diakibatkan dari akibat habitualisasi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Dan sumber data yang digunakan adalah dokumen, studi pustaka dan informan. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumen. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Kata Kunci : Bahasa jorok, Perilaku anak, Upaya

PENDAHULUAN
Bahasa jorok dan kotor merupakan hal yang sering umum dijumpai, namun akan terdengar asing apabila bahasa tersebut diucapkan oleh anak kecil. Karena menurut ahli bahasa Benyamin Whorf, Pengaruh penggunaan Bahasa terhadap perilaku dapat terjadi jika bahasa tersebut telah berhasil melalui habituasi dan aspek formal bahasa menuju pikiran manusia itu sendiri. Artinya, bahasa akan sangat berpengaruh dalam perilaku seseorang jika digunakan secara habitual. Hal tersebut menjadi masalah apabila bahasa yang tidak laik menjadi habitualisasi. Terdapat hubungan antara bahasa pertama yang diperoleh oleh seorang anak, dengan perkembangan anak nantinya. Seorang anak yang memperoleh bahasa pertama berupa kata-kata kotor, maka anak tersebut akan menirunya dan mengucapkannya hingga ia dewasa. Selanjutnya, perilakunya akan terpengaruh pula. Hal ini sesuai dengan penelitian di Jepang. Bahwa air yang diucapkan kata-kata buruk, kristal-kristalnya akan berbentuk buruk pula. Berbeda dengan air yang diucapkan kata-kata baik, kristal-kristalnya akan berbentuk sangat bagus. Manusia sendiri terdiri 90% dari tubuhnya terdiri dari air. Karenanya, bukan tidak mungkin kata-kata yang biasa didengar oleh anak akan membentuk pribadi anak sesuai dengan kata-kata yang mereka dengar.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Kampung Pasigaran,Kec. Dayeuhkolot, Kab.Bandung. Subjek penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak. Mereka berjumlah10 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penyebaran angket kepada orang tua.
Sumber data dikumpulkan dari berbagai sumber, yang meliputi: Studi pustaka, transkip yaitu dokumen berupa catatan dan angket. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumen. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
HASIL PENELITIAN
           





Urutan faktor yang mempengaruhi anak meniru bahasa kotor/jorok, menurut hasil survey :
1.      Keluarga 40% (setuju faktor ini paling berpengaruh)
2.      Lingkungan 30% (setuju faktor ini sangat berpengaruh)
3.      Teman sekolah 70% (setuju faktor ini berpengaruh)
4.      Karena ketidak tahuan 60% (setuju faktor ini lumayan berpengaruh)
5.      Ingin mendapat perhatian 40% (setuju faktor ini lumayan berpengaruh)
6.      Ingin melepaskan emosi/kecewa 20% (setuju faktor ini lumayan berpengaruh)
7.      Ingin memberontak 20% (setuju faktor ini lumayan berpengaruh)
8.      Kesenangan mengejutkan orang lain 10% (setuju faktor ini lumayan berpengaruh)
PEMBAHASAN
Bahasa kotor/jorok merupakan bahasa yang tidak sesuai dengan norma. Adapun anak-anak usia dini yang meniru bahasa tersebut tak lepas dari beberapa faktor. Seperti dari hasil survey, beberapa orang tua meyakini bahwa keluarga, lingkungan dan juga psikologi dari anak tersebut mempengaruhi anak berkata dengan bahasa kotor/jorok. Adapun jenis-jenis kata kotor sebagai berikut:
a.       Profanity (mempermainkan kata-kata suci seperti Tuhan)
b.      Cursing (menyumpahi orang seperti brengsek, sialan dan kurang ajar)
c.       Obscenity (menggunakan kata yang menggunakan konotasi seksual atau mencemooh seperti bodoh dan sinting)
Teori Behaviorisme
Mengenai landasan teori, teori Behaviorisme digunakan dalam jurnal ini. Dimana teori behavorisme adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia, dan memandang individu sebagai mahluk reaktif yang member respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka.Dalam teori behaviorisme yang perlu dianalisa hanyalah perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan dan diramalkan. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organism sebagai pengaruh lingkungan. Behavorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional. Behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh fakor-faktor lingkungan. Dalam artian teori belajar merupakan teori yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Dari hal ini, timbulah konsep “manusia mesin” (Homo Mechanicus).Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanitis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkah laku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku adalah hasil belajar.
Pengaruh Pemerolehan Bahasa Kotor/Jorok terhadap Perkembangan Bahasa Anak Usia 4 dini
Disini  pengaruh pemerolehan bahasa kotor/jorok terhadap perkembangan bahasa anak usia dini tahun sangat mempengaruhi pertumbuhan atau kematangan kata-katanya. Dimana kata-kata negatif yang seharusnya belum pantas didapatkannya, kini telah menjadi hal yang biasa-biasa saja. Adapun pengaruh pemerolehan bahasa kotor (jorok) terhadap perkembangan bahasa anak usia dini tahun yaitu sebagai berikut:
a.       Anak akan berani berkata kasar (jorok/kotor) kepada orang yang lebih dewasa darinya.
b.      Anak akan menganggap kata-katanya tersebut sebagai sesuatu hal yang biasa.
Langkah untuk Mengatasi Anak yang Berkata Kotor/Jorok
a.       Mengajarkan ekspresi emosi yang lebih tepat
b.      Mengabaikan anak yang berkata jorok/kotor
c.       Berpura-pura bodoh dengan balik bertanya apa itu “kata” yang diucapkan oleh anak
d.      Menyatakan ketidaksetujuan dan memberi arahan dan alasannya
e.       Menggunakan metode hukuman tanpa kekerasan tentunya
f.       Menggunakan metode pemberian hadiah bila mereka berhenti berkata kotor/jorok
g.       Memperhatikan saat kapan dan apa yang terjadi setelah anak berkata kasar atau jorok.
h.      Menjelaskan akibat setelah dari penggunaan bahasa kotor/jorok.
i.        Percayakan ia mengeksplor, mengetahui hal baru, dan melakukan apa yang dapat ia lakukan secara mandiri di lingkungan sosialnya.

KESIMPULAN DAN SARAN
Bahasa kotor/jorok yang diucapkan oleh anak usia dini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti; keluarga, lingkungan, teman sekolah, keinginan mengeluarkan emosi, keinginan mendapat perhatian, kesenangan mengejutkan orang lain bahkan ketidak tahuan dan hanya mengikuti saja.
Pengaruh tersebut dapat ditiru oleh anak karena ada proses habitual atau kebiasaan. Seorang anak tidak akan langsung meniru kata yang diucapkan oleh orang orang disekitarnya apabila hanya sekali diucapkan. Seperti teori behaviorisme, menjelaskan bahwa perilaku seseorang disebabkan karena adanya stimulus dari luar dan digunakan secara habitual, maka menimbulkan respon yang muncul secara mekanis.
Adapun cara untuk orang tua menangani anak yang mengucapkan kata-kata kotor bisa; mengajarkan ekpresi emosi yang lebih tepat, mengabaikan, berpura-pura tidak mengetahui, memberi hukuman, memberi hadiah, menjelaskan akibat, dan tentunya memperhatikan keseharian anak.
Berdasarkan studi kasus diatas, disarankan bagi orang tua agar memperhatikan selalu anak-anaknya dengan berkata baik, sopan, dan tidak mencontohkan bahasa kotor/jorok didepan anak. Dan juga memberikan bimbingan kepada anak mengenai bahasa apa yang seharusnya digunakan dalam sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
Haris. (2011). “Bahasa dan Pengaruhnya”. [Online]. Tersedia: .http://Haris-berbagi.blogspot.com/2010/11/bahasa-pengarunya-terhadap.html [27-12-2014].
Ardisan. (2012). “Makalah pengaruh bahasa kotor (jorok) terhadap perkembangan bahasa anak usia dini. [Online]. Tersedia: http://Makalah-pengaruh-bahasa-kotor-terhadap-perkembangan-bahasa-anak-usi-onie.html [27-12-2014].
Eka. (2010). “Pengaruh penggunaan Bahasa terhadap pertumbuhan karakter anak dengan psikolinguistik”. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/ekanovi/pengaruh-penggunaan-bahasa-terhadap-penggunaan-bahasa-terhadap-pertumbuhan-karakter-anak.html [27-12-2014]
Waini, uyoh dkk.2014.Landasan Pendidikan. Bandung: sub koordnitor MKDP Landasan Pendidikan
Aziz,Firman dkk.2014.Praktis Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.Bandung:asasupi
Mulyasa,H.E. (2012). “mamajemen Paud”. Bandung: PT Remaja Prosdakarya.

Nurani,Y. (2009). “konsep dasar pendidikan anak usia dini”. Jakarta: PT index

Tidak ada komentar:

Posting Komentar