Senin, 05 Januari 2015

Shafyra Hanum

PENGENALAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR SEJAK USIA BALITA

Nama : Shafyra Hanum
NIM : 1403239
Jurusan/Kelas : Pendidikan Bahasa Jerman/1A


ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji beberapa metode pengenalan Bahasa Indonesia secara baik dan benar sejak usia balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan Bahasa Indonesia yang baik dan sesuai ejaan serta pengucapan dan pelafalan bahasa yang harus diajarkan sejak balita atau sejak dini. Peranan orangtua, keluarga, dan lingkungan terdekat sangatlah berpengaruh.
Seiring berjalannya waktu, Bahasa Indonesia semakin meluas dengan kosakata dan pengucapan yang terkadang tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang benar. Penelitian dilaksanakan pada lingkungan keluarga dan masyarakat umum, serta sudah menggunakan metode dengan daftar pertanyaan dan data yang didapat. Lalu dianalisa dengan metode analasisis pendekatan dengan subjek yang dimaksud yaitu balita dan anak diatas umur satu tahun yang sudah mulai bisa berbicara.
Kata Kunci : Penelitian, pengucapan dan pelafalan bahasa, peranan orangtua, keluarga dan lingkungan orang terdekat.

PENDAHULUAN
Teori yang sudah didapatkan dan dihadapkan tentang pengenalan Bahasa Indonesia sejak dini atau balita telah banyak diserap dan diketahui tentunya oleh para orangtua dan orang sekitar. Para balita seharusnya mengetahui bahasa-bahasa yang benar dan tepat dalam setiap pengucapannya melalui bimbingan dari orangtua. Tidak ada salahnya mengenalkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sejak dini. Apalagi sekarang dengan berkembangnya jaman, Bahasa Indonesia sepertinya kurang mendapat tempat. Jika dilihat tulisan-tulisan di pinggir jalan, banyak sekali spanduk, baliho, plakat yang bertuliskan ‘’Kursus Bahasa Inggris’’, ‘’Kursus Bahasa Korea’’, dan lain-lain. Mengapa jarang sekali ditemukan spanduk bertuliskan ‘’Menerima Kursus Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar’’. Malah ada yang beranggapan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa yang tidak perlu dipelajari lebih dalam karena sudah merupakan bawaan dari lahir.
Usia balita merupakan masa peka untuk belajar. Anak mempunyai kemampuan yang sangat luar biasa untuk menyerap aneka rangsangan dari luar, termasuk rangsangan bahasa. Tetapi di sisi  lain ia sedang dalam masa bermain dan mengembangkan aspek-aspek perkembangan yang lain seperti emosi dan social. Sebagai dasar untuk pengembangan pada anak usia balita harus melalui rasa senang, bebas, dan aman secara psikologis. Dengan demikian anak dapat mengembangkan dirinya secara optimal.

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian tentang pengenalan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sejak usia balita ini saya menggunakan metode naturalistik. Karena dalam prosesnya saya langsung mengamati dan mengenalkan Bahasa Indonesia kepada beberapa balita di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar rumah.
Pengenalan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sejak balita dapat dilakukan dalam keseharian para orangtua atau lingkungan pada saat berinteraksi dengannya, misalnya kita bisa memulai dengan memperkenalkan warna favorit dengan bahasa Indonesia, nama-nama benda sekitar dan hal-hal yang banyak berhubungan dengannya atau yang menjadi ketertarikannya.

HASIL PENELITIAN
Hasil dari penelitian yang saya lakukan akhirnya mendapatkan beberapa metode pengenalan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sejak usia balita. Hal ini memang memerlukan banyak peran orangtua dan orang sekitar si balita itu sendiri. Tidak dipungkiri, sedikit saja salah dalam pengucapan, si balita bisa saja mengingatnya dan mengikutinya sampai dia tumbuh nanti. Diperlukan sekali ketelitian dalam proses pengenalan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sejak usia balita.

PEMBAHASAN
Pengenalan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sejak usia balita memiliki berbagai cara yang dapat dilakukan. Para orangtua dan lingkungan sekitar yang memiliki balita bisa memperdengarkan lagu anak-anak, tanpa disadari sambil bernyanyi anak balita akan memperlancar pengucapannya dan membentuk pola berpikir bahwa belajar bisa juga dengan cara yang menyenangkan.
Cara lainnya yaitu dengan media flashcard yang berupa gambar dengan warna-warna menarik untuk memperkenalkan nama, warna, bentuk dan jumlah benda. Para orangtua juga bisa memanfaatkan majalah, kalender bahkan brosur dari supermarket yang cukup menarik untuk dijadikan flashcard buatan sendiri dengan menuliskan kata-kata dalam Bahasa Indonesia. Cara ini juga bisa dimanfaatkan untuk proses pengenalan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Untuk para orangtua juga bisa membacakan balitanya dengan cerita bergambar menarik, dengan memilih topik yang disukai serta pilihkan buku cerita dengan kalimat sederhana dan informatif, mengingat pada masa balita anak-anak baru bisa memahami kalimat singkat dan sederhana dalam Bahasa Indonesia.
Orang yang terdekat seperti misalnya orangtua dari balita harus memanfaatkan setiap momen bersama mereka dengan sebaik-baiknya. Para orangtua dan lingkungan harus jeli memanfaatkan kegiatan apa saja untuk menyelipkan satu atau dua kata dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, misalnya ketika berenang diakhir pekan, yang menjadi kegiatan kesukaannya, lalu memperkenalkan kalimat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar seperti bertanya : apakah kamu suka berenang? kolam renangnya sangat besar. Ada banyak orang di kolam renang ini. Dengan begitu tanpa disadari para balita akan mengenal banyak kata-kata yang baik dan benar dalam Bahasa Indonesia.
Dalam kegiatan sehari-hari juga dapat menggunakan bahasa tubuh dalam membantu komunikasi dengan si balita. Hal ini diperlukan dalam masa-masa awal pengenalan kata baru sehingga si balita akan mendapat petunjuk mengenai hal-hal yang dimaksudkan. Seperti misalnya orangtua bertanya : ‘‘apakah kamu ingin makan?’’ sambil menggerakkan tangan seolah-olah anda akan makan, lalu si balita akan menangkap maksud anda dan rangsanglah si balita untuk menjawab dengan jawaban iya atau tidak bukan dengan mengangguk atau menggeleng.
Jangan lupa juga untuk memperkenalkan tiga kata yang sangat bermanfaat untuk membentuk kepribadian si balita yaitu terima kasih, permisi, dan maaf. Mengapa sangat diperlukan? Karena jika para orangtua menerapkan tiga kata ini dalam keseharian maka tidak hanya mengenalkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar tetapi juga akan membentuk pribadi yang bersyukur, santun, dan berjiwa sportif.
Selanjutnya pengenalan juga bisa dilakukan dengan menjadi contoh yang baik bagi si balita. Sebagai orangtua atau orang terdekat si balita, diharuskan untuk menjadi contoh yang baik. Jangan pernah  mengucapkan sebuah kata dengan pengucapan yang salah karena bisa jadi si balita akan mengikuti kata yang salah tersebut. Bangun kepercayaan diri si  balita, sebagai orangtua dan orang sekitar harus berperan sebagai pemandu bahasanya, bisa dengan memandu apa yang akan diucapkan si balita dan si balita akan mengikuti apa yang diucapkan setelahnya. Dengan cara ini si balita akan merasa percaya diri untuk berkata-kata dalam Bahasa Indonesia yang yang baik dan benar karena orangtua akan selalu memandunya menemukan kata yang tepat hingga akhirnya si balita bisa dengan sendirinya mengucapkan kata-kata dalam Bahasa Indonesia yang dipilihnya.

KESIMPULAN
Kembali lagi pada cara-cara pengenalan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sejak usia balita berhubungan kembali pada bagian pendahuluan. Bahwa intinya dalam proses pengenalan dibutuhkan sekali keseriusan orangtua dan orang sekitar dalam membimbing si balita. Di dalam prosesnya itu juga si balita tidak boleh berada dalam tekanan, proses pengenalan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ini juga tentu saja sangat bisa dilakukan dengan sambil bersenang-senang sehingga si balita merasa nyaman dan benar-benar menyerap tujuan utama yaitu mengenalkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Firman.(2014).Praktis Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.Bandung:Asasupi
Ari, Ira.(tt).Kehidupan Sehari-hari.Wordpress.
Badudu, J.S.(1985).Cakrawala Bahasa Indonesia I.Jakarta:Gramedia.
[Majalah].(2003).Peranan Buku DalamPerkembangan Anak.Visi Pustaka.
Charlie, Lie.(1999).Bahasa Indonesia yang Baik.Jakarta:Gramedia Pustaka.
Sugono, Dendy.(2009).Mahir Berbahasa Indonesia Dengan Benar.Jakarta:Gramedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar